“ Dan
orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepada kamu sebelum engkau
mengikuti agama mereka. Katakanlah! Sesungguhanya petunjuk Allah itu (yang
benar). Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan
datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. al-Baqarah: 120).
Hari ini Zionis Israel dan para pembelanya semakin gencar memerangi kaum muslimin di seluruh dunia, khususnya di Palestina. Masih segar di ingatan kita, beberapa waktu lalu—bahkan hingga saat ini—orang-orang Yahudi Israel menyerang kaum muslimin Palestina dengan persenjataan lengkap.
1. Merusak pola makan
Barat telah berhasil menciptakan globalisasi makanan dan minuman. Berbagai
merek telah mereka ciptakan dan dijual ke seluruh penjuru dunia. Makanan
seperti McD, CFC, HHB, Dunkin Donuts, dan soft drink seperti Coca Cola, Sprite,
Fanta, dan lain-lain telah menjadi imperior baru dalam bidang makanan dan
minuman. Bahkan mereka menciptakan kesan-kesan modern pada setiap merek
tersebut. Bayangkan, sekadar mengonsumsi makanan, kita seolah telah menjadi
orang-orang modern, paling maju, gaul, dan funky. Firman Allah Subhaanahu
Wata'ala, artinya, “Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan
bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka
akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)”. (QS. al-Hijr: 3).
Dunia modern dengan kecanggihan teknologi informasinya telah membuat wajah dunia
yang kusam menjadi gemerlap. Dunia terasa menciut, kejadian yang terjadi di
belahan bumi barat dapat dilihat detik itu juga di belahan bumi timur. Begitu
pula sebaliknya. Media modern menawarkan banyak hal, mulai dari fitur yang
bertemakan percintaan, kekerasan, hingga horor, perhatikanlah televisi-televisi
hari ini kebanyakan yang ditampilkan adalah sesuatu yang merusak.
Akibatnya, banyak remaja kaum muslimin tanpa rasa malu memamerkan auratnya di
depan umum.
Dengan perkembangan teknologi modern, industri pakaian pun ikut maju. Orang
barat memiliki tujuan agar seluruh dunia memakai pakaian dan bergaya hidup sama
dengan mereka.
Akibatnya dapat kita saksikan hari ini, Indonesia dengan mayoritas penduduknya
Islam, tapi ciri Islam tidak terlihat lagi, kecuali simbol berupa tempat
ibadah. Sementara kehidupan kaum muslimahnya jauh dari tuntunan Islam, terutama
cara berpakaian dan bergaul dengan lawan jenis.
Padahal Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda, “Wanita
yang berpakaian tapi telanjang, yang selalu bermaksiat dan menarik orang lain
berbuat maksiat, rambutnya sebesar punuk unta, mereka tidak akan masuk surga,
bahkan tidak akan mencium wanginya, padahal bau surga itu tercium dari jarak
sekian dan sekian (jarak yang sangat jauh).” (HR. Muslim).
Orang-orang yahudi meracuni otak-otak kaum muslimin dengan doktrin-doktrin
kebebasan, karenanya mereka berpendapat, manusia tidak akan mencapai taraf
kebebasan berpikir sebelum melepaskan diri dari agama.
Dengan adanya paham ini muncullah berbagai macam generasi yang kerjanya hanya
minum minuman keras, judi, pil penenang, ganja. Kehidupan malam kian menjamur,
diskotik, dan pusat-pusat hiburan malam lainnya. Yang kini menjamur di
kota-kota besar yang nyaris meruntuhkan kebesaran/keagungan masjid-masjid.
Untuk mewujudkan mimpi menguasai dunia, barat sudah sejak lama memikirkan untuk
menguasai keuangan dunia. Mereka beranggapan dengan kekuatan keuanganlah dunia
dapat dipermainkan sesukanya.
Sekularisme yang mereka agung-agungkan telah membawa dampak sangat luas. Konsep
ekonomi yang melepaskan diri dari campur tangan agama (halal, haram, makruh dan
mubah) telah mendorong munculnya berbagai pelanggaran bisnis (korupsi dan
kolusi). Unsur keimanan yang kering mengakibatkan mereka tidak merasa hidup
diawasi oleh Allah Subhaanahu Wata'ala.
Mereka secara terbuka menolak terhadap ajaran agama yang menurut mereka
irasional (tidak masuk akal), di antaranya alam kubur, alam akhirat dan siksa
neraka. Masih menurut mereka, hidup hanya sekali, maka nikmatilah sepuasnya.
Paham ini mereka sebarkan dalam film, sinetron, dan lain-lain.
Target yang sangat berbahaya adalah menghancurkan agama dengan adu domba atau
perpecahan antar umat beragama. Berbagai perpecahan antar umat beragama dan
umat seagama adalah impian demi tercapainya kehancuran agama.
Wallahul Musta’an wailaihi at Tuklan (Abu Abdillah Ahmad At-Takalary,
Sumber: 7 Perangkap Yahudi karya Abu Al-Ghifari/Al fikrah No.14/Tahun XI/13
Jumadil Akhir 1431 H)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar